SMP 3 Pajangan merupakan salah satu dari 3 SMP di Kecamatan Pajangan. Sekolah ini menempati tanah seluas 6.000 m2. Lokasi sekolah yang strategis di Dusun wisata Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul didukung dengan prestasi sekolah selama ini seperti Sekolah Sehat, sekolah Adi Wiyata menyebabkan sekolah ini banyak diminati oleh calon siswa pada saat penerimaan peserta didik. Terbukti pada penerimaan peserta didik tahun 2019/2020 dengan jumlah pendaftar yang mencapai 143 calon siswa lebih, sedangkan daya tampung hanya 128 siswa.
Kondisi masyarakat di lingkungan sekolah merupakan Desa Wisata dengan produk unggulan topeng dan batik kayu, hal ini dapat dikatakan sebagai masyarakat yang relatif memiliki wawasan pendidikan yang memadai. Akses menuju ke kota besar seperti Yogyakarta atau ibu kota kabupaten yaitu Bantul, hanya memerlukan waktu sekitar 5 menit dengan kendaraan bermotor. Kondisi sosial ekonomi orang tua atau wali murid rata-rata menengah ke bawah, namun tingkat kepedulian terhadap pendidikan cukup baik. Kondisi yang demikian itu menimbulkan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di SMP 3 Pajangan.
Fasilitas yang dimiliki SMP 3 Pajangan antara lain ruang kelas sejumlah 12 ruang yang dilengkapi LCD, laboratorium komputer (2ruang) terdiri dari 34 unit komputer dengan spesifikasi Dual core dengan OSwindows, laboratorium IPA, Perpustakaan Umum dan perpustakaan mushalla, Musholla yang representatif, dan lapangan olah raga yang memadai. Mulai Tahun pelajaran 2018/2019 sekolah ini telah menerapkan Kurikulum 2013 baik untuk kelas VII, kelasVIII, dan kelas IX.
Proses pembelajaran di SMP 3 Pajangan menggunakan berbagai metode dan strategi. Di antara metode yang dianjurkan dalam standar proses tersebut adalah metode saintifik/ilmiah, inkuiri, pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis projek pada semua mata pelajaran. Pendekatan/metode lainnya yang dapat diimplementasikan antara lain pembelajaran kontekstual dan pembelajaran kooperatif.
Potensi yang ada di SMP 3 Pajangan meliputi 3 hal yaitu potensi kerajinan atau ketrampilan yang didukung oleh sebagian besar masyarakat Dusun Krebet yang berprofesi sebagai pengrajin topeng dan sejenisnya yang berbahan dasar kayu serta batik kayu yang sudah dikenal secara nasional maupun internasional. Hal ini juga membuktikan bahwa peseta didik mampu mewarisi budaya-budaya luhur yang berkembang di Indonesia. Potensi kedua adalah kecakapan dan kemampuan peserta didik dalam menguasai ilmu-ilmu agama, hal ini didukung dengan banyaknya pesantren yang berdiri di sekitar sekolah kondisi ini menjadikan kultur dan budaya masyarakat yang agamis. Potensi ketiga adalah kesehatan dan kemampuan olahaga yang cenderung lebih baik dengan peseta didik sekolah lain, hal ini dikarenakan sekolah ini secara geografis terletak di perbukitan yang dengan sendirinya masyarakat di daerah ini mempunyai keadaan fisik yang lebih baik, hal ini dibuktikan dengan prestasi dibidang olahraga yang telah diraih dari awal berdirinya sekolah ini sampai sekarang dan tidaklah salah apabila keadaan yang demikian itu dijadikan dasar sekolah ini untuk mencanangkan sebagai sekolah sehat dan sekolah adi wiyata.